Rabu, 19 November 2014

Pengertian Etnomusikologi Menurut Para Ahli

Istilah etnomusikologi berasal dari etnomusicology (Bahasa Inggris). Etnomusikologi di bentuk dari tiga kata, yaitu: etnos, mausike, dan logos (bahasa Yunani): Etnos berarti hidup bersama, yang kemudian berkembang menjadi bangsa atau etnis; Mausike artinya musik, sedangkan Logos artinya bahasa atau ilmu. Tiga kata tersebut digabungkan menjadi etnomusikologi (dalam bahasa Indonesia) ilmu musik bangsa-bangsa.
Dalam bahasa Eropa, pada umumnya etnomusikologi disinonimkan dengan bahasa Jerman Musikhetnologie, bahasa Polandia Ethnografia Muszyezna, bahasa Rusia (Juga Bulgaria dan Ukrania) ethnografiya muzikal ’naya, dan musikal ’naya fol ’kloristika. Kata etnomusikologi kemudian diadopsi oleh pakar ahli di Cekoslowakia, Perancis, Itali, Belanda, Rumania, dan negeri-negeri yang lain.

Apabila diperhatikan mengenai tujuan utama musikologi dan antropologi, maka terlihat adanya perbedaan yang menyolok. Bagi musikolog obyek studinya adalah musik, sedangkan antropolog, apabila meneliti musik, yang diteliti adalah tata tingkah laku manusia dan studi tentang musik sebagai aspek budaya.
Sebagai dasar pemikiran para ahli dalam merumuskan definisi etnomusikologi. Definisi tersebut antara lain:

Jaap Kunst:
Etnomusikologi adalah studi musik tradisional dan instrumen musik dari seluruh lapisan kebudayaan umat manusia, dari mulai orang-orang primitif hingga bangsa-bangsa beradab.

Bruno Nettl:
Etnomusikologi adalah ilmu yang mepelajari musik dan berbagai aspeknya dalam ebudayaan manusia, biasanya di luar peradaban barat.

Willi Apel:
Etnomusikologi adalah studi musik eksotik yang terdiri dari kebudayaan musikal di luar tradisi bangsa Eropa.

William P. Malm:
Etnomusikologi adalah studi ilmiah musik yang terdapat di dalam kebudayaan-kebudayaan dunia atau subkulturnya, baik yang berkaitan dengan suara yang aktual dan praktik pertunjukan maupun dalam hubungannya dengan kebudayaan secara lebih spesifik, atau membandingkannya dengan kebudayaan-kebudayaan musik lainnya.

Frank Gillis:
Etnomusikologi adalah studi musik-musik dunia yang diwariskan secara lisan (oral).

George List:
Etnomusikologi adalah studi musik tradisional, yaitu musik yang diajarkan secara lisan, tidak melalui tulisan yang selalu mengalami perubahan.

Alan P. Merriam:
Etnomusikologi adalah ilmu yang mempelajari musik di dalam kebudayaan.

Mantle Hood:
Etnomusikologi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai obyek penyelidikan seni musik sebagai gejala-gejala fisik, psikologi, estetik, dan budaya.

Charles Seeger:
Etnomusikologi adalah studi tentnag musik-musik non-Eropa.

John Blacking:
Etnomusikologi adalah istilah baru yang sering digunakan untuk menyebut studi tentang berbagai sistem musik di dunia.

Elizabeth Helser:
Etnomusikologi adalah ilmu pengetahuan hermenetis tentnag tingkah lakuu musikal manusia.

Curt Sachs:
Etnomusikologi adalah cabang dari sejarah musik tentang musik-musik primitif dan musik oriental.

Kamis, 13 November 2014

Karakter seseorang berdasarkan aliran musiknya.

Hampir semua orang senang mendengarkan musik.
Musik adalah bahasa universal yang mampu dipahami oleh semua orang.
Tidak peduli apa bahasa yang digunakan dalam sebuah lagu. Buktinya,
Gangnam Style bisa menjadi sangat mendunia. Memang, adanya gerakan unik
dalam video klip lagu tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar.
Atau contoh lainnya, musik pop Korea atau K-Pop sekarang sedang mewabah
di Indonesia. Padahal, apakah kamu tahu arti dari lirik lagunya?
Sebagian besar tidak.
Apa sih sebenarnya tujuan orang mendengarkan musik? Ada yang
mendengarkan musik untuk hiburan, tapi ada juga yang menjadikan musik
sebagai inspirasi. Ada orang yang ketika sedang merasa sedih atau galau,
mereka mendengarkan musik-musik romantis, lagu-lagu slow yang bertema
patah hati. Namun ada juga yang gara-gara mendengarkan musik-musik
seperti itu, hatinya jadi merasa sedih, padahal sebelumnya tidak. Inilah
kuatnya pengaruh musik dalam kehidupan.
Kepribadian berdasarkan Selera Musik
Karena diciptakan oleh berbagai orang dengan berbagai macam karakter,
maka jenis musikpun berbeda-beda. Mulai dari musik tradisional sampai
musik yang membutuhkan teknologi tinggi. Peminat jenis-jenis musik
itupun berasal dari kalangan yang berlainan. Inilah sebabnya, pilihan
musik favorit dianggap dapat menjadi gambaran mengenai kepribadian
seseorang.
Pilihan jenis musik tertentu juga mempengaruhi perlakuan kepada mereka
yang menggemarinya. Misalnya saja, panitia konser musik rock akan
membuat desain panggung dan pengamanan yang berbeda dibandingkan dengan
jika mengadakan konser musik klasik. Hal ini karena penikmat beragam
jenis musik memiliki karakternya masing-masing.
So, apa musik favorit kamu? Dan bagaimana kepribadianmu dilihat dari
musik favoritmu?

* *Pop*
Musik pop adalah musik dengan jumlah penggemar terbanyak. Hal ini
karena musik pop mudah diterima oleh hampir semua kalangan. Musik
pop juga lebih sering diputar di siaran radio-radio, sehingga
memungkinkan lebih banyak orang yang mendengarkannya, dan akhirnya
menggemarinya. Jika kamu adalah penggemar musik pop sejati, maka
biasanya kamu adalah orang yang terbuka, jujur dan cenderung
konvensional. Para penikmat musik pop juga suka bekerja keras dan
punya harga diri yang tinggi. Para peneliti menemukan bahwa mereka
pada umumnya kurang kreatif dan nyaman dengan keadaannya sekarang.

* *Rock/Heavy Metal*
Walaupun jika dilihat dari luar, para musisi rock itu terlihat
urakan, namun sebagian besar dari antara mereka justru
berkepribadian lembut dan menyayangi keluarganya. Tidak jauh berbeda
dengan penggemar musiknya. Meskipun terlihat garang, namun
sebetulnya kamu kurang rasa percaya diri, sehingga meskipun selalu
ingin berkreasi, tapi lebih banyak menutup diri.

* *Jazz*
Termasuk dalam golongan ini adalah juga para penyuka musik blues
atau soul music.
Kalau kamu adalah penikmat jenis-jenis musik tersebut, maka kamu
adalah orang yang terbuka dan punya harga diri yang cukup tinggi.
Orang-orang penyuka jazz juga adalah orang-orang yang kreatif,
cerdas dan cenderung tenang.
* *Rap dan Hip Hop*
Para musisi rap atau hip hip biasanya adalah masyarakat keturunan
Afro-America. Mereka pada umumnya menjalani masa kecil dengan keras,
di daerah-daerah yang berbahaya. Penampilan mereka juga cenderung
bling-bling, sehingga lebih menarik perhatian. Walau demikian, para
peneliti menemukan bahwa jika kamu adalah penggemar musik rap atau
hip hop, bukan berarti kamu adalah orang yang suka dengan kekerasan.
Kamu justru adalah pribadi yang ramah dan memiliki harga diri yang
tinggi.
* *Klasik*
Walaupun cenderung tertutup, kamu adalah orang yang tenang, baik
saat menghadapi gejolak yang ada dalam dirimu sendiri maupun yang
berhubungan dengan keadaan sekitarmu. Kamu adalah pribadi yang
kreatif dan mampu menjaga harga diri dengan baik.

* *Country*
Orang-orang yang menyukai musik country biasanya adalah orang-orang
yang suka bekerja keras, konvensional dan ramah. Memang, biasanya
lirik lagu-lagu country bercerita tentang seseorang yang tengah
patah hati. Namun, kalau kamu menyukai musik ini berarti kamu adalah
seseorang yang emosinya stabil.

* *Indie*
Sebagian musik indie sebenarnya enak didengar, namun hanya sedikit
yang mampu menikmatinya. Hal ini karena para pemusik indie memang
ingin berkarya dengan gayanya sendiri, tidak mau terpengaruh dengan
selera pasar. Sedangkan para penyuka musik indie biasanya adalah
orang-orang yang cenderung tertutup, namun cerdas dan kreatif.
Menurut para peneliti, mereka juga tidak suka pekerjaan yang terlalu
menghamburkan tenaga dan perasaannya kurang peka. Pada umumnya juga
mereka sering merasa cemas dan rendah diri.

* *Dance music*
Kalau kamu sangat menyukai musik dance, berarti kamu adalah pribadi
yang ramah dan tegas.
Sayang, para peneliti yang umumnya berasal dari negara-negara Barat
tidak meneliti kepribadian orang-orang yang menyukai musik dangdut.

Reel Big Fish

Early success (1992-1999

Reel Big Fish released a demo in 1992 which is now called "In The Good Old Days". With the departure of Ben Guzman, then backup vocalist Aaron Barrett took his place as lead singer. The band then changed their genre to ska.
Reel Big Fish's self-released debut album, Everything Sucks, was successful and became an underground hit spread by word-of-mouth, which led to the band signing a deal with Mojo Records.In August 1996, the band released the album Turn the Radio Off on the new label, which appealed to fans of ska punk style, and the band began touring throughout the United States. After the single "Sell Out" became well known in mainstream venues, including MTV, the album peaked at number 57 on the Billboard charts, staying on the charts for 32 weeks.However, the ska revival was short-lived, and their 1998 album Why Do They Rock So Hard? failed to match the sales of the band's previous record. In 1998, the band appeared in the movie BASEketball, performing in the stands to rouse the crowd. The band also collaborated on the soundtrack with a cover of a-ha's "Take On Me". Why Do They Rock So Hard? was the last album for two members of the band. Trombonist Grant Barry was fired for his conduct, culminating with him committing battery on a security guard at Mississippi Nights during a concert in St. Louis and drummer Andrew Gonzales left the team to spend more time with his family.

Major label years (2000-2005)

Trumpet player Tavis Werts left the band in 2001.The band fared much better on the rock charts in 2002 with their album, Cheer Up!, particularly because of the single "Where Have You Been?" which did not include the horn section. Former Suburban Rhythm drummer Carlos de la Garza and ex-Spring Heeled Jack U.S.A. trumpeter Tyler Jones, who tracked for two songs on Cheer Up! (because Werts had already done the majority of recording before his departure), were brought in. De la Garza's last concert with Reel Big Fish was on June 20, 2003 at the House of Blues in Anaheim, California. That concert was later released as a DVD in the The Show Must Go Off! series. Jones appeared in the Music Videos for Where Have You Been? and Monkey Man, and continued to play live in Reel Big Fish until early 2005. He was replaced by trumpeter John Christianson (nicknamed Johnny Christmas), who had played with Barrett in The Forces of Evil.
On April 5, 2005, Reel Big Fish released their fourth album on Mojo; We're Not Happy 'Til You're Not Happy. Justin Ferreira (who replaced De La Garza) was on drums for the recording, but left before the album's release to join the Orange County band Takota and subsequently is listed as an additional musician on the CD. He was replaced by Ryland Steen.
Compared to the previous album (Cheer Up!), which was more lighthearted and cheerful, Allmusic describes the songs in We're Not Happy 'Til You're Not Happy as "angry" and "embittered", but also deemed the album as "super catchy". Common themes expressed throughout the songs include jealousy, regret, short-lasting fame, and disappointment toward mainstream record companies.
Aaron Barrett has stated that We're Not Happy 'Til You're Not Happy was "the third record in a trilogy" that began with Turn the Radio Off. "The first one was about being in a band and trying to make it. Then Why Do They Rock So Hard? was like, 'we've made it, we're rock stars'. Cheer Up we made because we had to make it. But We're Not Happy 'Til You're Not Happy is about us being old and jaded now."

Independent work (2006-present)

While on tour in early 2006, Reel Big Fish were dropped from the Jive Records label.[citation needed] The band formed their own label and released a 3-disc live performance CD/DVD set, Our Live Album Is Better Than Your Live Album. This package became available on July 18, 2006 on the Internet and in retail stores on August 22. Jive later released a Reel Big Fish greatest hits album, Greatest Hit...And More, because they owned the rights to all previous songs. The band did not approve of, or make any money from the album, and have spoken out against it.
On February 20, 2007, the band released Duet All Night Long, which is a split EP with Zolof the Rock & Roll Destroyer. It features six cover songs (three from each band), with the vocalist of each band performing in the other band's songs (except in the case of Scott Klopfenstein singing in the song, "Say Say Say".)
Reel Big Fish released their first studio album since leaving Jive Records; Monkeys for Nothin' and the Chimps For Free worldwide on July 10, 2007, on the Rock Ridge Music record label. On June 26, 2007, shortly before its release, the band announced in a Myspace blog that Matt Wong was leaving the band to spend more time with his wife and newborn child. He was replaced by Derek Gibbs who played bass in Jeffries Fan Club and Aaron Barrett's now defunct side project, The Forces Of Evil. Since Matt Wong was very popular with fans, some were skeptical of the new bassist's ability, but the band has stated that Derek is "Matt Wong Approved" and fans have nothing to worry about. Gibbs had been filling in for Wong on various tours since early 2002.
On December 19, 2007, the band announced that they would play the entire Warped Tour 2008.
Reel Big Fish released a new studio album on January 20, 2009.The name of the album is Fame, Fortune and Fornication, and it consists of 10 cover songs. Another album, A Best of Us for the Rest of Us, featuring a 22-track disc of re-recorded songs and a 14-track disc of "Skacoustic" versions produced by lead singer Aaron Barrett, was released on July 20, 2010.An extended version of the album, A Best of Us for the Rest of Us (Bigger Better Bonus Deluxe Version), was released on June 21, 2011. They also intend to work on a new album, recording new songs in the fall of 2010.The band has also recorded a live DVD at The Grove in Anaheim, California, on January 4, 2009; which was released on July 21, 2009 with the title Reel Big Fish Live! In Concert!  In an interview with 'The Examiner', Aaron Barrett stated that he planned on releasing a new album, with all new material, in late 2011. Also in an interview with 'Rewritethescene.com', Aaron has stated interest in a Holiday album.
On January 11, 2011, the band announced that longtime member Scott Klopfenstein would be leaving the band to focus on raising a family.Matt Appleton of Goldfinger began filling in for Scott on the band's 20th Anniversary Tour, and he has since been announced as a permanent replacement. This marks the first time since 1995 that the band has had a saxophone player.
In March 2012, Reel Big Fish announced on Facebook that they had begun recording a new album of new, original songs. The album is entitled Candy Coated Fury, though the band also considered Honk If You're Horny as a title. The album was released on July 31, 2012.
On October 21, 2013 the band announced on their website that long-time trombonist Dan Regan, who has played with Reel Big Fish since 1994, will depart from the band to spend more time with his family and follow his dream of starting a brewery.
Reel Big Fish announced a co-headline UK and Ireland tour with Less than Jake with support from Zebrahead in early 2014